Untuk pertama kalinya, saya mencoba makanan khas Makassar, dan langsung ditemani dengan orang Makassar. Spesial? Ya engga sih, biasa aja. Makanan apa juga emang makannya bareng ini orang. Bagian spesialnya karena ini adalah yang pertama bagi saya, jadi saya excited banget mau tahu rasanya. Sebelumnya emang gak pernah coba karena gak tertarik hahaha. Nah kemarinan udah mulai tertarik karena bapaknya jalanhorebdg lahir dari kota sana.

Nama tempatnya Sop Konro Marannu, sudah sering saya lewati kalau mau arah pulang ke rumah dari tempat kerja atau dari tempat lain. Lokasinya ada di tengah kota jadi gak susah untuk nyarinya. Minusnya, parkirannya sempit, cuma bisa menampung 3-4 mobil dan sisanya parkir di pinggir jalan. Kenapa gak susah nyarinya, karena dari jauh sudah terlihat asap mengepul di udara, selain itu memang lokasinya strategis.
Walaupun nama tempatnya Sop Konro Marannu, di tulisan ini tidak ada Sop Konro hahahahahaha. Jangan aneh, walaupun tidak ada menu tersebut, ada menu sejenis dengan versi lain. Buat teman-teman yang belum pernah icip kuliner Makassar, semoga tulisan ini jadi salah satu referensi kalian ya. Silakan menikmati~
1. Konro Bakar
Menu konro ini ada dua, yang satu sop konro, yang satu konro bakar. Saya lebih tertarik sama konro bakar karena gak mau kuahnya ada di satu mangkok sama dagingnya. Alasan yang terdengar aneh tapi jujur aja, makanan khas Makassar ini kuahnya gelap-gelap, jadi saya deg-degan sama rasanya. Menghindari hal-hal seperti tidak suka atau malah tidak selera makannya, jadi lebih baik pesan konro bakar — jadi kuahnya terpisah.
Di piring, sudah tersedia dua potongan konro bakar yang dipotongnya harus pakai pisau, karena sendok dan garpu gak akan sanggup motongnya. Oh berarti dagingnya keras? Engga. Pas digigit, empuk. Cuma proses motongnya aja harus pakai pisau, mungkin karena dagingnya berlemak jadi emang agak susah.
Kuahnya emang beneran gelap, saya gak tahu bumbunya apa aja, tapi rasanya cukup enak dan gurih. Kuahnya gak saya abisin dan gak saya aduk. Sebagai orang Bandung yang sayurnya kebanyakan bening, makan kuah konro gak terlalu ingin untuk saya abisin.
Btw, di menu memang tidak tercantum harganya. Jadi pastikan teman-teman bertanya atau tahu harganya supaya gak kaget pas bayar. Satu porsi konro seharga 71.500, belum sama nasi atau ketupat. Nasinya sendiri harganya 8.000. Cukup mahal untuk seporsi nasi yang tidak banyak. Konronya sendiri saya kira bisa buat berdua, tapi kemarin saya makan sendiri masih laper. EMANG LAGI LAPER AJA KALI BUK!!
Harga: 71.500
Rasa: 8/10
2. Coto Makassar
Kuahnya sama-sama gelap kaya kuah konro, tapi beda warna sedikit. Coto ini warnanya agak ke coklat muda gitu, kalau konro lebih ke coklat tua. Kenapa bisa beda? Ya saya juga gak tahu dan gak mau cari tahu. Kata Firman — sebagai orang Makassar asli yang sudah mulai luntur keasliannya, rasanya kurang mantep. Kata saya — sebagai orang Bandung asli yang melunturkan keaslian suku Firman, rasanya emang kurang mantep. Saya belum tahu coto asli dari Makassar rasanya seperti apa, tapi buat saya coto di sini rasanya kurang gurih dan lebih sedep karena saya tambahin garam juga sedikit sambal.
Denger dari Firman, coto lebih enak kalau makannya pakai buras/ketupat, sayangnya pas kemarin ke sini dua menu itu abis. Jadi tersisa nasi–yang harganya mahal tapi gak ngenyangin. Untuk daging, sama seperti konro, dagingnya empuk. Kayanya jangan diragukan deh untuk rasa dagingnya, karena emang empuk dan juicy~~
Harga: 38.500
Rasa: 6/10
3. Mie Tik-tik
Saya suka menu mie dan saya baru dengar mie tik-tik ini. Karena penasaran akhirnya menu ini masuk ke salah satu pesanan kami. Buat saya, mie tik-tik ini spesial dan unik. Mie tik-tik adalah mie kering disiram kuah kental panas berisi daging ayam, bakso, dan sayuran. Rasa kuahnya gurih dan enak. Porsinya juga jumbo, jadi bisa dimakan berdua. Untuk mienya sendiri, karena teksturnya kering, jadi saya aduk semuanya sampai terasa mienya lembek. Sebenarnya ini selera sih, mau dimakan dalam keadaan kering kriuk juga gak masalah. Cuma saya lebih milih ketika mienya agak lembek dan menyatu sama kuahnya. Jujur, di antara semua menu yang dipesan, ini favorit saya!
Harga: 46.200
Rasa: 9/10
4. Es Pallu Butung
Saya udah pernah cobain es pisang ijo khas Makassar, makanya kemarin sengaja gak pesan, jadi pesan menu lain yang sejenis yaitu Es Pallu Butung. Setelah dicoba, ternyata bedanya cuma bentuk pisangnya aja. Kalau yang ini pisangnya gak dibungkus, kuahnya lebih cair, dan bubur sumsumnya lebih banyak dibandingkan pisang ijo. Tapi secara keseluruhan buat saya sih sama aja, sama-sama enak.
Harga: 23.000
Rasa: 6/10
Menu lain yang dipesan adalah kerupuk (4.900) dan Es Teh Tawar (3.300). Semua harga di sana, sepertinya sudah termasuk pajak, walaupun tidak dituliskan keterangannya. Namun yang pasti secara keseluruhan harga, saya harus akui kalau makan di sini cukup mahal. Untuk tempatnya sendiri bukan restauran mewah kok, walaupun ada bagian dalam dan luar, tetap seperti kedai warung makan pada umumnya dengan kursi plastik. Nah, salah satu yang baik menurut saya adalah pelayananannya yang cepat. Pesan makan, walaupun ada menu tambahan pun responsnya cukup cepat. Pegawainya banyak dan responsif. Walaupun buat saya pribadi sih gak terlalu ramah alias jutek-jutek hahaha. Gak tahu ini perasaan saya doang apa gimana, tapi ngelayaninnya judes tanpa keramahan aja gitu.
Btw, buat teman-teman yang mau coba makan di sini, hindari datang pas weekend di siang hari. Lebih baik datang weekday/weekend pas sore hari, tidak terlalu banyak orang, parkiran juga tidak terlalu penuh jadi gak susah keliling cari parkiran.
Lokasi:
Sop Konro Marannu
Jl. LLRE Martadinata No. 189, Kota Bandung
Depan Bank Niaga
Jam buka: 11.00 – 20.00 WIB
Instagram: @sopkonromarannu
—————
Jika suka dengan tulisan ini, silakan beri dukungan untuk penulis dengan klik link di bawah dan jika mau bekerja sama dengan blog jalanhorebandung silakan kirim email ke yuk@jalanhorebandung.com. Terima kasih.
Catatan: Tempat ini bisa saja mengalami perubahan (harga, tempat, dll). Mohon cek tanggal postingan untuk memastikan.
Pas baca subjudul “Mie tik-tik” trus mikir hah? Mie apaa? Pas scroll oalaaah mie titi’ hahahaha. Teh Fasya dan Daeng Firman (biar ga luntur2 amat) ayooo main ke Makassar dooong🦁
Iya kata Firman juga namanya Mie Titi, tapi aku baca di menu dan struk pembayaran tulisannya Mie Tik Tik. Yaudalaya kan yang nulis aku hahahahaha nyebelin maap. Hayu insya allah tahun depan main ke sana. Ketemu yak~
Satu porsi konro sama dengan 2 porsi kami kalau lagi jajan mie ayam dan itu masih dapet kembalian. hahaha
Masih dapet uang kembalian, bisa beli tambahan buat dibungkus, tambahan minum, tambahan jajan di minimarket juga wkwk