Kami sudah berkali-kali bolak balik ke Hotel California, dikarenakan ini adalah lokasi kami menikah. Jadi, untuk urusan cek lokasi, meeting, test food, semua kami lakukan di sini. Walau begitu, kami belum pernah menginap di sini sebelumnya.
Setelah menikah, akhirnya kami mencoba merasakan menginap–bahkan gak tanggung-tanggung, kami menginap 3 malam di sini. Kami mencoba kamar tipe Deluxe dan Suite, tapi kamar tipe Suite enggak sempat kami review karena itu kamar honeymoon–yang enggak kepikiran buat ditulis karena masuk kamar udah keburu capek setelah pernikahan. Jadi, kami mau merview kamar tipe Deluxe saja.
Halaman parkir
Salah satu yang selalu jadi kekhawatiran saya soal hotel ini adalah lahan parkirnya yang relatif kecil, dan tidak adanya basement. Mau beli lahan di sebelahnya buat dijadiin lahan parkir juga kayaknya enggak mungkin karena udah penuh juga sama gedung-gedung. Akan jadi PR banget kalau hotel lagi penuh dan tamu-tamunya bawa mobil, atau lagi ada acara yang pesertanya banyak dan bawa kendaraan sendiri-sendiri.
Lobi
Kesan pertama ketika pertama kali masuk ke Hotel California adalah… kok sepi? Tidak ada karyawannya.
Kenapa saya bilang begitu? Karena tidak seperti hotel-hotel lain yang pernah saya kunjungi sebelumnya dalam masa pandemi, di Hotel California Bandung tidak ada yang mengecek suhu tubuh sebelum masuk. Hanya disediakan handsanitizer dan tempat untuk mencuci tangan, tapi tidak ada yang berjaga. Awalnya saya pikir mungkin yang jaga lagi istirahat sebentar, atau mungkin sedang ke toilet. Namun setelah beberapa kali ke sana, ternyata memang tidak ada yang berjaga di pintu masuk. Seingat saya selama berkali-kali ke sana, pengecekan suhu hanya terjadi sekali.
Kesan lainnya adalah ketika pertama kali datang dan meeting di lantai dua. Di sana ada tiga ruangan dengan nama yang tidak asing: The Beatles, Pink Floyd, dan Beethoven. Pikiran saya langsung, “Yang punya hotel ini selera musiknya leh uga”. Ruangan-ruangan ini sering digunakan untuk acara seperti seminar, meeting atau rapat, atau pernikahan.
Eh jadi lupa bahas lobinya wkwk.
Soal lobi sih, Hotel California bisa dibilang punya lobi yang luas dan nyaman. Di sana enak buat duduk-duduk santai sambil ngobrol, atau sambil ngopi sendirian. Di sebelah lobi ada Brown Sugar, cafe dan resto yang dimiliki oleh hotel ini. Setelah saya cek, ternyata kita bisa pesan di sana lewat GoFood atau GrabFood. Canggih.
Kamar Tidur
Melanjutkan poin sebelumnya, nuansa musik lawas juga dibawa sampai ke kamar dengan adanya pajangan–berupa album-album dari band dan musisi yang saya sebutkan tadi–di dinding kamar.
Lalu untuk kamar, kali ini kami dapat kamar di lantai tujuh dengan view mengarah ke jembatan Pasupati. Menurut saya, dari lantai tujuh ini view jembatannya sangat bagus—terutama pada malam hari. Mengingatkan saya sama Golden Gate Bridge di San Fransisco yang sering saya lihat di film-film. Bedanya, Golden Gate Bridge bawahnya Lautan Pasifik, sedangkan Jembatan Pasupati bawahnya Jalan Dago dan sekitarnya.
Kamar yang kami tempati di Hotel California sangat luas untuk ukuran kamar hotel bintang 3. Beneran! Bahkan selain tempat tidur dan meja kerja, ada dua buah sofa dan satu meja yang posisinya di dekat jendela. Jadi bisa makan atau nyantai di sofa sambil melihat view yang mantap. Eh, di meja sudah tersedia dua botol air mineral, kopi dan teh saset beserta teko eletriknya. Cocok banget buat kamu yang lagi galau, bisa nyeruput kopi sambil menatap jalanan Kota Bandung yang selalu ramai, dan memikirkan hidup yang yaelah kok gini amat.
Kalau saya sih pake sofa dan mejanya buat buka laptop dan bekerja sambil menghadap ke luar. Buat saya, everyday is workday bahkan saat akhir pekan.
Untuk hotel bintang 3, Hotel California cukup oke karena tersedia kulkas di kamar. Hal ini cukup membantu para tamu yang mungkin bawa makanan/minuman yang harus disimpan di kulkas.
Buat kamu yang kalau ke hotel hobinya gegoleran aja sampai waktunya checkout, kamu bisa tetap di kasur sambil gulir-gulir lini masa media sosial yang tiap hari isinya ribut-ribut tanpa harus takut kehabisan baterai hape karena di sebelah kiri dan kanan kasur masing-masing ada colokan listriknya.
Kamar Mandi
Di kamar mandi sudah tersedia toiletries berupa handuk untuk dua orang, shampoo dan shower gel, sabun cuci tangan, odol, sikat gigi, dan ada hair dryer yang terletak di sebelah kiri begitu pintu dibuka. Buat Fasya, adanya hair dryer yang tersedia di kamar mandi hotel tanpa harus menelpon ke resepsionis adalah hal yang menyenangkan. Air hangat dan dingin juga dapat digunakan dengan baik.
Ada cermin segede dinding yang menurut saya tidak terlalu berguna karena cuma bisa dipake ngaca ketika menggunakan wastafel atau lagi pipis sambil berdiri di water closet. Kalau lagi pup, duduknya membelakangi cermin sehingga cermin segede dinding itu tidak berguna. Kalau mau mandi sambil ngaca pun kurang oke karena tempat mandinya disekat kaca yang tidak transparan sehingga diri kita cuma terlihat samar-samar di cermin ketika sedang mandi.
Satu hal yang juga bikin saya senang adalah sandalnya enak dan nyaman, makanya saya bawa pulang. Hehe. Sudah jadi kebiasaan setiap nginap di hotel dan sandalnya bagus, pasti saya bawa pulang. Mayan, Kak.
Sarapan
Selama masa pandemi, Hotel California Bandung tidak membuka resto/café-nya untuk sarapan. Sebagai gantinya, jika memesan kamar yang include sarapan, maka malam harinya sekitar jam 8 atau 9, pihak hotel akan menelepon untuk menanyakan besok mau sarapan apa dan mau diantarkan ke kamar jam berapa. Kadang telpon ini bikin kaget sih karena lagi hening atau tidur tahu-tahu bunyi telpon yang cukup keras.
Untuk menu sarapan yang ditawarkan seingat saya ada bubur ayam, nasi goreng, pasta, dan roti-rotian. Menu ini sudah termasuk buah-buahan dan jus. Kalau di antara menu tersebut enggak ada yang sreg sama kamu, kamu bisa memesan makanan lain yang ada di daftar menu yang tersedia di meja, tapi yang ini bill-nya beda, ya! 😛
Untuk menu sarapannya sendiri, saya memesan nasi goreng sedang Fasya bubur ayam. Waktu menginap di sini sebelumnya, kami sama-sama memesan nasi goreng. Eh terus ternyata pas nyobain bubur ayamnya, enak banget! Saya merekomendasikan bubur ayam kalau kamu nginap di Hotel California.
Tipe dan Harga
Untuk kamar yang di-review ini adalah tipe Deluxe. Harga di aplikasi booking online, range-nya sekitar 450-500rb per malam. Kalau mau pesan tipe lain juga silakan, Hotel California punya tiga tipe kamar: Deluxe, Executive, dan Suite.
Perlu diingat bahwa harga bisa berubah tergantung hari, tanggal, waktu, dan aplikasi pemesanan yang biasa kamu pakai. Selain sewaktu-waktu harga bisa berubah, teman-teman yang mau staycation harap dicek informasi detail mengenai pemesanan ya, seperti pembatalan gratis atau ada/tidaknya sarapan.
Kesimpulan
Secara keseluruhan, menginap di Hotel California Bandung cukup menyenangkan. Pelayanannya baik, semuanya fast response, dan makanan juga dibawakan sesuai jadwal. Satu-satunya hal yang agak ganggu adalah jarang dilakukan pengecekan suhu tubuh di pintu masuk seperti yang saya sebutkan di atas. Oh iya, karena saya dan Fasya termasuk orang yang doyan banget minum, jadi dua botol air mineral yang disediakan hotel tidak pernah cukup buat kami. Untungnya, sekitar 100 meter dari hotel ada minimarket, jadi bisa jalan kaki buat beli minum yang kemasannya lebih besar, sekalian beli camilan buat menemani kerja sambil menatap jendela.
Terakhir banget, Hotel California Bandung terdiri dari tujuh lantai dan masing-masing lantai ada sekitar 12 kamar. Untuk hotel yang letaknya masih ada di tengah kota, menurut saya hotel ini sangat affordable, apalagi ukuran kamarnya cukup luas sampai bisa menyediakan dua buah sofa di tiap kamarnya.
Info Hotel
Hotel California Bandung
Jl. Wastukencana No. 48, Bandung
No. Telp: (022) 4268588
Instagram: @hotelcaliforniabandung
Twitter: @CaliforniaBdg
Leave a Reply