Udah pernah dengar The Hallway Space? Kalau udah, selamat karena kamu udah ketemu sama salah satu permata yang tersembunyi di tengah kota Bandung. Kalau belum, lanjutkan membaca karena saya jamin kamu enggak akan nyesal, terutama kalau kamu adalah jiwa muda yang sedang mencari tempat nongkrong baru nan segar di Bandung!
Cerita sedikit, saya pertama kali diperkenalkan sama The Hallway Space ini sekitar beberapa bulan lalu oleh Ganjar dan Try, dua orang yang cukup sering menemani Jalan Hore Bandung jalan-jalan dan jajan-jajan ke sana dan kemari.
“Kosambi mah setau aku cuma ada pasar,” kata Fasya.
“Cobain, deh, naik tangga dikit ke belakang sampai ketemu signage “The Hallway Space”. Memang di luar pasar, tapi di dalam sana ada harta karun. Makanya disebut hidden gem,” kata Ganjar dan Try.
Saya dan Fasya hampir setiap hari lewat di depan Pasar Kosambi, bahkan sempat belanja di pasar bagian depan, tapi sama sekali tidak tau kalau ada tempat bernama The Hallway Space ini. Akhirnya, pada suatu siang yang terik ketika sedang tidak banyak kerjaan, saya dan Fasya pun menyempatkan datang ke The Hallway Space.
Apa yang kami temukan? Yap, sebuah permata yang tersembunyi.
Seperti kata Ganjar, dari Pasar Kosambi tinggal jalan lagi ke belakang melewati tangga ke atas sampai ketemu signage sederhana bertuliskan “The Hallway Space”. Di sana sudah ada orang yang berjaga untuk pengecekan suhu dan pemberian stempel pada karcis parkir. Fungsinya? Agar pengunjung The Hallway Space bayarnya tetap flat walau sudah menghabiskan waktu berjam-jam lamanya di sana.
The Hallway Space terdiri dari tenant-tenant berukuran sekian kali sekian meter berisikan tempat makan, belanja aksesori, dan nongkrong yang berlokasi di dalam area Pasar Kosambi. Sama aja kayak di Pasar Kosambi, dong? Enggak. Kalau Pasar Kosambi itu versi tradisional, The Hallway Space adalah versi jauh lebih modern dan gaul. Melihat desainnya pun sudah dipastikan target tempat ini adalah para muda-mudi Kota Bandung.
Berikut adalah beberapa foto yang sempat kami jepret di The Hallway Space.
Seperti yang terlihat pada foto di atas, kurang lebih seperti itulah penampakan The Hallway Space dari ujung ke ujung. Yang menarik adalah, The Hallway Space ini sedang dalam tahap pembangunan dan pengembangan yang mana kalau sudah rampung, segala hal yang kamu butuhkan akan tersedia di sini.
Sekarang aja menurut saya sudah cukup banyak. Cari tempat makan? Banyak. Dari makanan ringan kayak camilan dan es krim sampai makanan berat dari berbagai negara di sini ada. Cari pakaian? Ada. Di The Hallway Space sudah ada toko-toko pakaian dengan brand lokal.
Mau potong rambut atau creambath? Ada salon. Enggak sengaja baju kamu nyangkut dan sobek? Ada tukang jahit! Kamu pencinta otomotif? Di sini juga ada toko yang menjual helm dan aksesoris motor. Kamu hobi fotografi? Ada tenant Hipercat Lab yang bisa kamu singgahi. Atau, kalau kamu suka sepedaan, bisa banget bawa sepeda kamu sampai ke area The Hallway Space karena di sini disediakan tempat parkir khusus sepeda.
Lagi asik nongkrong terus tau-tau baterai ponsel habis, tapi lupa bawa casan? Di sini juga ada ReCharge Indonesia, tempat kamu bisa nyewa powerbank selama di The Hallway Space.
Kalau kamu merasa masih kurang, seperti yang saya bilang tadi, The Hallway Space masih dalam tahap pembangunan dan pengembangan dan masih ada cukup banyak tenant yang belum diisi. Jadi kalau ada yang belum kamu temukan di sini, tunggu aja beberapa bulan ke depan, pasti akan tersedia.
Setelah capek muter-muter, kami pun mengisi perut yang mulai kosong dengan mampir ke beberapa tenant F&B.
Ramen-Ninpo
Pilihan pertama ini direkomendasikan oleh Ganjar dan Try yang sudah cukup sering ke The Hallway Space dan makan di sini. Kata mereka menu di Ramen-Ninpo ini enak-enak.
Di Ramen-Ninpo ada tiga jenis kuah (niku, paitan, tomyum); tiga jenis topping (gyu, tori, katsu); dan dua jenis mie (ramen, udon). Selain itu, ada beberapa menu lainnya juga sebagai pendamping makanan utama. Waktu itu, menu pilihan saya dan teman-teman adalah …
Tori Paitan Ramen
Harga: Rp25.000
Rasa: Beradu dengan kaldu/10
Kuah paitan ini terbuat dari kaldu kolagen ayam, yang udah pasti rasanya gurih-asin karena kaldu. Buat yang enggak suka pedas, menu ini cocok karena rasanya dominan asin. Topping-nya bisa dipilih sesuai menu yang tadi saya tulis di atas. Saya sendiri memilih topping ayam (tori). Satu porsi ramen di sini pas dan cukup mengeyangkan.
Gyu Tomyum Ramen
Harga: Rp30.000
Rasa: Pedas asam seger/10
Untuk kuah tomyum–yang kita semua tahu kalau ini adalah Thailand spicy soup, rasanya pedas asam dan ada manisnya sedikit. Kalau tadi pilih topping-nya ayam (tori), sekarang pilihannya daging sapi (gyu).
Untuk topping lainnya masih sama, dan tentu ada telur setengah matang yang tidak dimakan oleh Fasya. Kalau disuruh milih antara dua kuah yang sudah dipesan, saya lebih suka kuah tomyum karena lebih berasa ketika masuk ke dalam mulut. Gak cuma sekadar gurih.
Gyoza (15.000) dan Chicken Katsu (15.000)
Rasa: Saya sih yes/10
Kalau datang ke tempat makan yang menyediakan gyoza atau chicken katsu, saya pasti pesan karena penasaran pengin tau enak atau enggaknya. Selain itu, kalau pesan ramen tanpa makanan pendamping suka berasa ada yang kurang jadi pasti pesan menu tambahan lagi.
Nah, untuk gyoza di Ramen-Ninpo sendiri ternyata digoreng full pada kedua sisinya. Kalau dari segi rasa, sih, cocok dengan lidah saya dan Fasya. Di tempat lain, biasanya gyoza digoreng hanya pada satu sisi dan agak bau anyir yang bersumber dari olahan udang dan ayam di dalamnya. Namun untuk yang ini, enggak. Rasanya enak, gurih, kriuk, dan dempuk pada bagian dalam. Sementara untuk chicken katsu, berasa tipis banget, tapi sama enaknya.
Secara keseluruhan, menu ramen di Ramen-Ninpo cukup terjangkau dari segi harga. Pelayanannya pun cepat, sekitar 15 menit sudah tersaji dan bisa langsung dinikmati. Kalau dari segi rasa, ramen di sini sepertinya sudah disesuaikan dengan lidah orang Indonesia. Jadi enggak akan ngerasa aneh gitu ketika dimakan.
Begitupun dengan gyoza-nya yang menurut saya enak dan cocok di lidah karena sudah digoreng utuh, seperti makan pangsit goreng aja gitu (hehehe) alias enggak neko-neko dan maksa bikin versi asli Jepang. Ya, walaupun saya gak tahu sih versi asli tuh rasanya gimana, soalnya tiap makan beda-beda mulu rasanya π
SooNyoto
Sambil menunggu pesanan dari Ramen-Ninpo, saya juga memesan makanan lain dari tenant lain. Kebetulan lokasinya berdekatan jadi bisa tetap pesan dan makan di meja yang sama. Oh ya, kalau makan di The Hallway Space kamu bebas duduk di mana aja selama masih di area sekitar dan terjangkau oleh pandangan mata para pramusaji.
Dan, kali ini saya memasan makanan dari SooNyoto.
Nasi Goreng Rendang
Harga: Rp23.000
Rasa: Wajib coba/10
Sebenarnya menu di SooNyoto juga bermacam-macam, tapi karena pas saya datang mereka baru buka jadinya menu yang tersedia masih terbatas. Dan, di antara menu yang sudah siap, hanya nasi goreng yang paling menarik minat saya. Saya pun memesan tanpa ekspektasi apa-apa. Pikiran saya: kalau enak, alhamdulillah. Kalau biasa aja, ya udah enggak jadi masalah. Namanya juga nyoba~
Pas pesanan tiba di meja, eh ternyata rasanya enak! Rasa bumbu rendangnya kerasa di setiap suapan nasi. Selain itu juga ada daging rendang ukuran kecil-kecil dan jumlah yang lumayan banyak dengan rasa yang empuk. Makan nasi goreng rendang di SooNyoto berasa seperti makan di rumah makan mahal, padahal harganya hanya 20 ribuan dan porsinya juga mengenyangkan.
Ice Feel Cream
Setelah kenyang makan dan selesai ngobrol, saya dan Fasya melanjutkan keliling-keliling dan akhirnya menjatuhkan pilihan selanjutnya di sebuah tenant bernama Ice Feel Cream. Pilih tempat ini karena 1) warnanya paling mencolok di antara tenant di sekitarnya, 2) dekat dengan pintu keluar, 3) emang nyarinya makanan ringan-ringan aja karena tadi udah makan berat.
Di Ice Feel Cream sendiri kalau enggak salah ada sekitar 8 sampai 10 pilihan rasa dengan tambahan topping yang juga bisa dipilih. Kebetulan yang saya dan Fasya pilih adalah:
Banana Choco
Harga: Rp20.000
Rasa: Cair ya Bun/10
Mango Feel
Harga: Rp20.000
Rasa: Cair juga ya Bun/10
Kedua es krim yang kami pesan di Ice Feel Cream rasa buahnya sama-sama terasa. Yang banana cukup terasa pisangnya, yang mango juga cukup terasa mangganya. Namun dari segi tekstur buat saya eskrimnya kurang padat, jadi rasanya seperti makan es krim yang udah telanjur mencair dengan tambahan buah-buahan segar yang dilembutkan.
Jadi kalau ini disebut es krim, buat saya sih, bukan.Β Selain itu, dari segi pelayanan menurut saya cukup lama untuk membuat dua menu ini. Saya tidak tau bagaimana proses pembuatannya, tetapi melihat tempat es krimnya yang mirip seperti tempat es krim lain yang tinggal dikeruk, seharusnya bisa lebih cepat. Sayangnya di sini prosesnya lamaaa sekali meskipun pada saat ini pembelinya hanya ada kami berdua.
Kesimpulan
Saya pribadi senang banget ketika diajak ke The Hallway Space. Rasanya benar-benar seperti menemukan permata yang tersembunyi di tengah kota. Konsep dan desainnya benar-benar menargetkan anak muda sehingga ketika berada di dalam sini tidak akan terasa seperti sedang berada di dalam pasar. Konsep pasar tradisional yang selama ini ada di kepala saya pun jadi berubah setelah datang ke The Hallway Space.
Dua hal yang mungkin perlu diperhatikan adalah 1) tempatnya cenderung panas karena minimannya udara yang masuk akibat tertutup sama tenant–tenant di sana. Semoga pihak pengelola bisa memperhatikan hal ini ke depannya, dan 2) kalau ke sini jangan lupa bawa uang yang banyak karena tenant yang bisa didatangi di sini enggak ada habisnya.
However, kalau kamu pengin menikmati suasana baru, atau sedang mencari tempat nongkrong baru sama teman-teman di tengah kota, cobain aja datang ke The Hallway Space karena ada banyak spot yang bisa dieksplorasi lebih jauh. Atau kalau kamu kebetulan sedang merintis usaha, coba aja tanya-tanya ke pihak pengelola barangkali kamu bisa mengamankan satu tenant buat jualan juga di sana. Good luck!
Lokasi:
The Hallway Space Kosambi
Jl. Kb. Pisang, Kec. Sumur Bandung
Kota Bandung, Jawa Barat 40112
Jam Buka:
Tiap hari pukul 10:00β21:00 WIB
Kontak:
Instagram:Β @thehallwayspace_
Catatan: Tempat ini bisa saja mengalami perubahan (harga, tempat, dll). Mohon cek tanggal postingan untuk memastikan.
Leave a Reply